Maksud Lailatul Qadar Lebih Baik Dari Pada Seribu Bulan
Maksud Lailatul Qadar Lebih Baik Dari Pada Seribu Bulan


Maksud dari "لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ" (Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan) dalam Surah Al-Qadr ayat 3 adalah bahwa amal ibadah yang dilakukan pada malam tersebut memiliki nilai pahala yang lebih besar daripada ibadah yang dilakukan selama seribu bulan (sekitar 83 tahun 4 bulan).
Penjelasan Ulama tentang Keutamaan Lailatul Qadar
1. Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
> (يخبر تعالى أن ليلة القدر خير من ألف شهر)
Allah Ta'ala mengabarkan bahwa Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan.
(Tafsir Ibnu Katsir, 8/449)
Beliau menjelaskan bahwa amal yang dikerjakan pada malam itu lebih utama dibandingkan dengan amal yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadar di dalamnya.
2. Imam As-Sa’di rahimahullah berkata:
> (أي: العمل فيها خير من العمل في ألف شهر، ليس فيها ليلة القدر، وهذا فضل عظيم لا يقدر على إدراكه إلا الله عز وجل)
Artinya: Amal ibadah di malam itu lebih baik daripada amal selama seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadar di dalamnya. Ini adalah keutamaan yang sangat besar yang tidak bisa dipahami sepenuhnya kecuali oleh Allah ‘Azza wa Jalla.
(Tafsir As-Sa’di, hlm. 931)
3. Ibnu Rajab rahimahullah menjelaskan:
> (إن العمل في ليلة القدر أفضل من العمل في ألف شهر، وهذا مما تضيق العقول عن إدراك فضله، لكنه معلوم بوحي الله إلى نبيه صلى الله عليه وسلم)
Sesungguhnya amal di malam Lailatul Qadar lebih baik daripada amal di seribu bulan. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa sepenuhnya dipahami oleh akal manusia, tetapi telah diketahui melalui wahyu dari Allah kepada Nabi-Nya ﷺ.
(Lathaif al-Ma'arif, hlm. 260)
Apakah Sholat di Malam Lailatul Qadar Lebih Baik daripada Sholat di Malam Lainnya?
Ya, shalat di malam Lailatul Qadar lebih baik daripada shalat di malam lainnya, bahkan lebih baik daripada shalat selama seribu bulan di malam-malam lain. Ini berdasarkan:
1. Sabda Rasulullah ﷺ:
> "مَن قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ"
Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
(HR. Bukhari no. 1901, Muslim no. 760)
2. Penjelasan Imam An-Nawawi rahimahullah:
> (أي صلّى فيها، ولو بعضَها، كما ورد في حديث: مَنْ صلَّى العشاءَ في جماعةٍ، فكأنما قامَ نصفَ اللَّيلِ، ومَنْ صلَّى الفجرَ في جماعةٍ، فكأنما قامَ الليلَ كلَّه)
Artinya: Maksud "menghidupkan malam Lailatul Qadar" adalah dengan shalat di dalamnya, meskipun hanya sebagian malam. Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa barang siapa shalat Isya berjamaah, maka ia seperti menghidupkan setengah malam, dan barang siapa shalat Subuh berjamaah, maka ia seperti menghidupkan seluruh malam.
(Syarh Shahih Muslim, 6/39)
3. Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan:
> (فإن العبد إذا قامها فإن الله -تعالى- يكتب له أجر عبادة ألف شهر، وهي ثلاث وثمانون سنة وأربعة أشهر، وهذا فضل عظيم، فاجتهدوا رحمكم الله في تحريها)
Jika seorang hamba mendirikan shalat pada malam itu, maka Allah menetapkan baginya pahala ibadah selama seribu bulan, yaitu sekitar 83 tahun 4 bulan. Ini adalah keutamaan yang sangat besar. Maka bersungguh-sungguhlah dalam mencarinya, semoga Allah merahmati kalian.
(Syarh Riyadhus Shalihin, 5/343)
Kesimpulan:
Makna "lebih baik dari seribu bulan" adalah ibadah di malam Lailatul Qadar lebih utama daripada ibadah selama seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadar di dalamnya.
Shalat pada malam itu lebih baik daripada shalat selama seribu bulan di malam-malam lainnya, sebagaimana dijelaskan oleh para ulama berdasarkan dalil dari Al-Qur'an dan hadits.
Keutamaannya mencakup semua amal ibadah, seperti membaca Al-Qur'an, doa, dzikir, dan sedekah, tetapi shalat malam adalah ibadah yang paling utama pada malam tersebut.
Wallahu a’lam.