Harta Terbengkalai Jadi Mainan Jin
Harta Terbengkalai Jadi Mainan Jin


Kita sering melihat ruko-ruko, gedung, rumah, bangunan, tanah terbengkalai.
Pemiliknya membangunnya dengan mengumpulkan uang se-rupiah demi rupiah. Hanya jadi bangunan terbengkalai.
Pemiliknya bekerja siang malam, bahkan terkadang melalaikan kewajibannya sholat dan kewajiban lainnya. Hasilnya hanya bangunan terbengkelai tempat mainan Jin.
Ada yang pemiliknya mengumpulkan hartanya dari menipu, korupsi, dan bahkan membunuh, pada akhirnya hanya jadi bangunan yang terbengkalai. Jadi mainan Jin. Menanggung dosa korupsi, menipu, riba ternyata Jin yang menikmati.
Alkisah, Abdurrahman Alfahd merencanakan membuat tempat peristirahatan (res area) untuk para musafir yang melintasi jalan penghubung antara Riyadl ke Dammam, idenya simple, supaya menarik maka didatangkanlah mainan yang diharapkan kelak bisa mendatangkan pelanggan. Mainan besar itu dibeli dan didatangkan pada tahun 2006 yang silam.
Namun belum sempat rampung, Beliau wafat, dan proyek dihentikan, tidak hanya dihentikan namun juga tidak dibereskan dan dirapikan, tempat tersebut dibiarkan terbengkalai begitu hingga mainan yang direncanakan menjadi objek inti pemikat itu berkarat dan rapuh seiring waktu
Lalu datanglah generasi setelahnya menamakannya dengan Malahi Al-Jin, tanpa mengetahui seluk beliknya. Malahi Aljin yang artinya tempat bermainnya jin
Benarlah hartamu yang sebenarnya adalah:
1. Apa yang kamu makan.
2. Apa yanag kamu pakai.
3. Apa yang kamu infaqkan.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ:
> يَقُولُ ابْنُ آدَمَ: مَالِي مَالِي، وَهَلْ لَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلَّا مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ، أَوْ لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ، أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ؟
Dari Abdullah bin Asy Syakhir berkata, aku mendatangi Rasulullah, dan beliau bersabda:
"Manusia berkata: 'Hartaku, hartaku.' Padahal wahai anak Adam, tidaklah engkau memiliki dari hartamu kecuali apa yang engkau makan lalu habis, atau engkau pakai lalu usang, atau engkau sedekahkan lalu (pahalanya) abadi."
HR. Muslim no. 2958
# Imam An-Nawawi رحمه الله menjelaskan bahwa maksud hadits ini adalah untuk mengingatkan manusia agar tidak tertipu dengan hartanya. Yang benar-benar menjadi miliknya hanyalah yang telah dia gunakan untuk dirinya atau dia keluarkan di jalan Allah.
# Ibnu Rajab رحمه الله dalam Jami' al-'Ulum wa al-Hikam menekankan bahwa harta yang ditimbun dan tidak digunakan bisa jadi berbalik menjadi musibah dan hisab yang berat kelak di akhirat.
Mengingatkan, kepada kaum muslimin bahwa ponpes Al Hikmah masih membangun. Yuk sisihkan tiap jum'at. Agar harta kita bersih dan penuh dengan keberkahan. Konfirmasi infak (wa 081280718312).
Batam, 15 Agustus 2025
Ust Yusuf Iskandar