Bingung Bagaimana Meng Imankan Anak

Bingung Bagaimana Meng Imankan Anak

Saya buatkan kisah singkat untuk menginspirasi para orang tua. Orang tua bisa membacakan kisah ini kepada anak, atau bisa juga menginspirasi mengenalkan Allah melalui ciptaan-ciptaan Allah lainnya.

# ALLAH PENCIPTA SEGALANYA

"Siapa yang Menciptakan Bunga Ini, Ibu?"

Di sebuah sore yang cerah, Ummu Aisyah duduk bersama putrinya, Aisyah, di taman belakang rumah mereka. Aisyah yang berusia lima tahun tampak asyik bermain dengan kelopak bunga yang jatuh dari pohon. Tangannya mungil memegang sebuah bunga berwarna putih dengan wangi yang lembut.

"Ibu," panggil Aisyah sambil menunjuk bunga di tangannya, "bunga ini cantik sekali. Siapa yang membuatnya?"

Ummu Aisyah tersenyum lembut. Ia memandangi putrinya yang matanya berbinar penuh rasa ingin tahu. Ia tahu ini adalah saat yang tepat untuk mengenalkan Allah sebagai Al-Khaliq, Sang Pencipta.

"Sayangku, bunga itu tidak dibuat oleh manusia. Allah-lah yang menciptakan bunga ini," jawab Ummu Aisyah dengan suara lembut.

Aisyah memiringkan kepalanya, berpikir. "Allah? Bagaimana caranya, Ibu?"

Ummu Aisyah mengambil bunga yang dipegang Aisyah, lalu menunjuk ke kelopaknya. "Lihat, Nak, kelopak ini begitu sempurna bentuknya, warnanya begitu indah, dan wanginya harum. Bisakah tangan manusia menciptakan ini dari tidak ada menjadi ada?"

Aisyah menggeleng perlahan. "Tidak bisa, Bu."

"Benar, Sayang. Allah adalah Al-Khaliq, Sang Pencipta. Dia menciptakan segalanya, termasuk bunga ini, tanah tempat ia tumbuh, dan air hujan yang membuatnya hidup. Allah menciptakan semua itu dari ketiadaan. Lihat juga langit di atas sana, burung yang terbang, dan bahkan dirimu, Nak. Semua itu diciptakan oleh Allah."

Aisyah memandang langit yang mulai berwarna jingga. "Jadi, Allah juga yang membuat aku?"

Ummu Aisyah tersenyum, menatap dalam-dalam mata anaknya. "Iya, Aisyah. Allah menciptakanmu di dalam rahim Ibu. Allah yang memberimu tangan yang lembut untuk memegang, kaki yang kuat untuk berjalan, dan hati yang indah untuk merasakan cinta."

Aisyah menunduk, memegang tangannya sendiri. "Allah sangat baik, ya, Ibu?"

"Iya, Sayang. Allah Maha Baik. Maka, setiap hari kita harus bersyukur kepada-Nya. Dengan berdoa, dengan berbuat baik, dan dengan menjaga ciptaan-Nya, seperti bunga ini."

Aisyah memeluk bunga di tangannya. "Aku ingin selalu mencintai Allah, Ibu."

Ummu Aisyah memeluk putrinya erat. "Dan Ibu ingin Aisyah selalu dekat dengan Allah, Nak. Karena Dialah yang menciptakan kita dan memberikan segala yang kita miliki."

Sore itu, Aisyah tidak hanya bermain dengan bunga, tetapi juga mengenal Sang Pencipta yang Maha Kuasa dan Maha Baik. Sebuah pelajaran yang melekat dalam hati kecilnya, dimulai dari sebuah bunga yang sederhana.

Petunjuk untuk pendidik:

1. Menunjukkan kebaikan Allah kepada anak, sehingga Anak mencintai Allah.

2. Allah sebagi pencipta segalanya. Hanya Allah yang bisa menciptakan segalanya ini, sehingga anak bersaksi Hanya Allah, Tuhan yang sebenarnya.

ٱللَّهُ خَٰلِقُ كُلِّ شَيۡءٖۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ وَكِيلٌ

"Allah adalah Pencipta segala sesuatu, dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu."

(Az Zumar/62)

3. Tanamkan bagaimana membalas kebaikan Allah itu dengan MENTAATINYA. Sehingga mudah disuruh sholat, dan menjalankan perintah lainnya.

4. Bacakan kisah ini kepada anak, saat mau tidur atau sedang belajar.

Sumber fb: Yusuf Iskandar.

https://www.facebook.com/share/p/1BGwPRpogU/