AKU


Sebenarnya, mudah saja bagi Allah mewujudkan keinginan dan cita-citaku. Jika Allah berkehendak, maka jadilah! Karena Allah Maha Kuasa.
Tapi yang sulit itu aku!
Aku yang lalai dalam salat...
Aku yang bakhil bersedekah...
Aku yang berat shalat malam...
Aku yang malas mengaji....
Aku yang membuang-buang waktu: scrolling, nge-game, nonton drakor, atau apalah...
Aku yang suka menunda-nunda...
Aku yang setengah hati bekerja....
Aku yang malas belajar...
Aku yang boros....
Aku yang suka menyalahkan keadaan dan orang lain....
Aku yang tak bersyukur...
Aku yang tak pandai berterima kasih...
Aku yang malas berdoa...
Aku! Aku! Aku!
Padahal Allah sudah tegaskan:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا یُغَیِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ یُغَیِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai mereka sendiri mengubah diri mereka." (QS. Ar-Ra’d: 11)
Jadi, ini bukan soal nasib....
Ini soal aku—mau berubah, atau terus terbenam?
Baarokallaahu fiikum